MEMBACA DAN MEMAHAMI PUISI KONTEMPORER
         Puisi kontemporer tidak mementingkan tipografi yang konvensional seperti puisi lama atau baru. Puisi kontemporer lebih mementingkan bentuk grafis atau fisik (bumyi) untuk mengungkapkan perasaan penyairnya.
         Penyair merakit kata-katasedemikian rupa untuk menimbulkan bunyi yang indah. Demi tujuan tsb, penyair kadang-kadang  membalikan kata-kata yang mengaburkan makna. Adapun ciri-ciri puisi kontemporer sebagai berikut:
1. Bentuk fisik /tipografi tidak beraturan
2. Kata-kata disusun acak sesuai dengan tipografi yang diinginkan penyair
3. Sebagai penyair menganggap makna dalam puisi kontemporer tidak diutamakan, namun yang diutamakan
    fisik
4. Sebagian penyair masih mengutamakan makna puisi, dg tipografi bebes, tetapi masih diikat dengan tema
5. Kritik sosial muncul lebih keras
         Pelopor puisi kontemporer Sutarji Calzoum Bachri. Menurut Sutarji puisi kontemporer mengutamakan
bentuk fisik(bunyi) yang menjadi kekuatan puisinya.Puisi-puisi Sutarji diterbitkan dalam bukunya O, Amuk, Kapak.

Comments (0)