BAHAN AJAR

Mendengarkan dan Menanggapi Berita ( Tuturan Langsung )

Anda tentu sering mendengarkan secara langsung informasi dari berbagai sumber, misalnya radio, televise, berita atau cerita yang disampaikan oleh seseorang. Sewaktu Anda mendengarkan berita / informasi tersebut, sebetulnya Anda melalui tahap – tahap sebagai berikut, yaitu tahap mendengarkan (mendengarkan semua yang disampaikan), tahap memahami (keinginan untuk mengerti), tahap menginterpretasi (memahami secara cermat is ujaran / pembicaraan), tahap mengevaluasi (menilai isi pembicaraan), dan tahap merespons (menanggapi isi pembicaraan).

Berita radio, televise, dan berita / cerita yang didengar memiliki isi pokok yang meliputi 5W + 1H, yaitu what (apa), who (siapa), why (mengapa), where (di mana), when (kapan), dan how (bagaimana). Berdasarkan isi tersebut, Anda dapat mengungkapkan rangkuman isi berita / cerita secara cermat dan runtut.

Setelah seseorang mendengarkan berita, terkadang dia memberikan tanggapan. Tanggapan dapat bervariasi, yaitu ada yang setuju, menolak, atau menambahkan pendapat, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam memberikan tanggapan, hendaknya disertai dengan alasan yang logis agar dapat diterima oleh si pemberi berita.



Mendengarkan laporan kegiatan.

              Paparan yang Anda dengarkan itu dinamakan laporan kegiatan, laporan tersebut menjelaskan suatu kegiatan yang telah dilaksanakan oleh sekolah. Dalam menyampaikan suatu laporan harus didalamnya terdapat unsur unsur pentig.

Ada 6 unsur penting yang merupakan unsur utama suatu laporan kegiatan yaitu ,
a.       nama kegiatan
b.      jenis-jenis kegiatan
c.       tempat kegiatan
d.      peserta kegiatan
e.       pelaksanaan kegiatan

dengan memerhatikan ke 6 unsur tersebut maka Anda dapat membuat pokok suatu laporan kegiatan.

Membedakan kalimat fakta dan kalimat opini.
               Kalimat-kalimat laporan tersebut ada yang berupa kalimat fakta dan ada yang berupa kalimat opini atau pendapat. Sebelum Anda menentukan , perlu Anda mencermati pengertian dari masing-masing istilah tersebut,
a.       Fakta adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang benar ada atau benar-nenar terjadi.
b.      Opini/pendapat adalah pikiran atau anggapan seseorang tentang suatu hal.

 Berdasarkan definisi tersebut Anda dapat menetukan mana yang berupa kalimat fakta dan mana yang berupa kalimat opini.

Fakta adalah hal yang merupakan kenyataan,sesuatu yang benar-benar ada,terjadi dan ada buktinya.

Contoh : “Tirakatan Budaya” adalah cara yang diadakan oleh para seniman dan budayawan menjelang detik pergantian abad ke-20, di kompleks Taman Budaya Jaw Tengah, Solo, 2 Desenber 2010.
Dari contoh tersebut dapat menjawab pertanyaan , apa, siapa, kapan, dan dimana peristiwa itu terjadi.

Opini adalah pendapat ,pikiran, atau pendirian seseorang tentang suatu atau  dapat menjawap pertanyaan bagaimana.

Contoh: Bagus sekali isi puisi yang disampaikan WS Rendra pada acara”Tirakatan Budaya” itu.

Dari contoh tersebut menjawab pertanyaan bagaimana.







Konsep dalam bacaan
Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa konkret. Konsep dapat ditentukan dari pernyataan atau penjelasan yang dikemukakan dalam bacaan.

Contoh:
Seorang memberikan pendapat terhadap karya orang, pendapat yang diberikan berupa hal-hal yang bersifat positif dan negatif terhadap karya tersebut. Tidak hanya terbatas penilaian saja, tetapi juga memberikan penjelasan, saran, yang bersifat membangun sehingga dapat dijadikan sebagai perbaikan untuk karya-karya orang tersebut pada masa yang akan datang. Kegiatan ini disebut kritik.

Konsep yang dikemukakan dalam paragraf tersebut tentang kritik:
Kritik adalah pemberian pertimbangan baik buruk terhadap karya orang lain yang sertai saran-saran yang bersifat membangun terhadap karya tersebut.

Gagasan Utama
Gagasan utama adalah hal yang dibahas atau diungkapkan dalam bacaan. Gagasan diungkapkan dengan kata-kata frasa. Letak gagasan utama diawal paragraf (deduktif) , diakhir paragraf (induktif), atau diawal dan diakhir (deduktif-induktif). Dalam paragraf berjenis narasi dan deskripsi gagasan utama dapat tersebar diseluruh kalimat.

Contoh: 1
Bacaan yang baik untuk anak berisi contoh yang baik-baik pula. Cara yang dpat dilakukan dengan menampilkan tokoh kartun, boneka, badut, yang lucu, tetapi mengandung unsur pendidikan. Tokoh binatang yang cerdik pun dapat pula mewakili pesan moral. Misalnya kancil menipu buaya atau sejenisnya. Tokoh orang bertubuh raksasa, tetapi sangat baik terhaadap sesama.

Gagasan utama paragraf tersebut terhadap di awal paragraf (deduktif), yaitu bacaan yang baik untuk anak.

Contoh: 2
Sudah ada ide, tetapi sukar untuk dituangkan. Selalu dihadapkan dengan persoalan apa yang hendak ditulis? Seberapa panjang tulisan yang akan ditulis. Keringnya pengetahuan terhadap topik yang hendak dikembang. Demikianlah pengalaman seseorang pada awal belajar menulis.

Gagasan utama paragraf terdapat di akhir (induktif), yaitu pengalaman belajar menulis.

Judul Bacaan
Pemberian judul bacaan yaitu penanaman terhadap bacaan. Pemberian judul bacaan harus mempertimbangkan isi bacaan. Di samping itu, judul haruslah menarik, mudah diingat, singkat, menggambarkan isi, berupa kata atau frasa.

Yang harus diperhatikan lagi adalah penulisan judul yang benar harus mengaju pada EYD, yaitu menggunakan huruf  awal kapital pada semua kata kecuali konjungsi, judul tidak boleh diakhiri titik.

Contoh:
Dari Desa ke Desa
Anak dan Cita-Citanya

Dari contoh tersebut kata ke ,dan merupakan kata depan dan konjungsi, maka kedua kata tersebut tidak menggunakan huruf awal kapital.

Tanggapan isi bacaan.
Setelah membaca sebuah bacaan, kita sering memberi komentarpositif atau negatif terhadap isi bacaan tersebuut. Pemberian komentar itu disebut tanggapan terhadap isi bacaan. Tetapi sebuah tanggapan haruslah logis.

Contoh
Membaca pemahaman sangat penting dibandingkan dengan kemampuan berbbahasa lainya. Misalnya, kkemampuan mendengarkan sesuatu sangat terbatas jangkauanya seperti waktu, tempat, dan sebagainya. Tetapi, dengan membaca pemahaman dapat dilakukan di mana dan kapan pun, serta dapat dilakukan sewaktu-waktu, serta dengan cepat dapat menangkap isi bacaa

BAHAN AJAR RESENSI CERPEN

Bacalah cerpen berikut !
Buatlah resensi cerpen tersebut untuk sebuah penerbitan surat kabar daerah! Dengan memperhatikan rambu – rambu dan kaidah penulisan resensi yang tepat!

LIPSTIK
Karya : Haryono Soekiran
              
               Semenjak Kang Bejo dilantik menjadi Kadus di Kampung Karangnangka sebulan yang lalu, isterinya mulai menunjukan kelainan. Isterinya menjadi banyak tingkah dan menjadi pergunjingan tetangga dekat. Ternyata tetangga pun mulai menyorot gerak dan tingkah laku isteri Kang Bejo. Wanita itu sudah mulai menuntut baju kebaya dari bahan yang mahal dan tentu sesuai orang kampung, warnanya mencolok dimata.
               ”Kang, sekarang aku harus lain penampilannya,” tutur Parsinah pada saat duduk santai bersama anak di teras rumah.
               ”Maksudmu?”
”Tolong aku dibelikan lipstik.”
”Untuk apa kamu pakai lipstik segala. Toh kamu sudah cantik.”
”Bukan begitu Kang, aku kan sekarang sudah menjadi isteri Kepala Dusun di Desa Karangnangka. Jadi penampilan pun harus menjadi contoh masyarakat sini.”
Kang Bejo diam. Ia mulai menangkap keanehan pada isterinya. Sejak kapan isteriku aneh – eneh begini. Ah, isteriku menjadi asing pikirannya sekarang. Angan Kang Bejo tebang ke langit. Sementara di luar awan putih berarak berganti awan hitam. Awan hitam pekat melekat di jantung Kang Bejo.
”Kok melamun,” sergah Parsinah.
”Ah, enggak.”
”O, ya minggu depan ada undangan rapat dari ketua PKK untuk rapat.”
”Terus?”
”Aku harus sudah memakai lipstick, agar nampak modern.” Parsinah mulai mengutarakan tuntutannya.
Kang Bejo kurang antusias untk menjawab kata – kata Parsinah. Ia sebenarnya bergembira mendapat anugrah Tuhan menjadi Kadus. Tapi kegembiraan itu mulai terganggu ketika isterinya mulai bersikap aneh.
”Apa mesti pakai lipstick, Par,” sergah Kang Bejo.
”Ibu – ibu PKK semuanya pasti memakai lipstik, dan pasti mahal – mahal harganya,” tangkis Parsinah agak tersungut-sungut.
Mbok di tunda dulu ……. ”
”Apa kamu tidak malu, punya isteri kampungan?” Parsinah tambah bersemangat menyerang jawaban – jawaban suaminya.
”Jika aku malu punya isteri macam kamu, tak mungkin kamu dulu saya persunting menjadi isteri.”
Parsinah menghelah nafas dan tidak langsung meneruskan kata – katanya. Pembicaraan mereka terhenti karena anaknya ikut duduk di samping Parsinah. Suasana kaku, Kang Bejo belum menerima isterinya menggunakan lipstik saat ini sementara Parsinah belum puas atas jawaban suaminya.
Semula Kang Bejo tidak terpikirkan kalau jabatan Kadus menjadikan Parsinah menuntut lipstik agar nampak cantik. Gejolak pertentangan batin Kang Bejo membenturi tembok rumah yang terbuat dari ayaman bamboo. Terbuat dari kayu jati dan berternit ayaman kuit bamboo. Bagi orang kota rumah Kang Bejo adalah pemandangan yang menarik.
Rapat Ibi – ibu PKK Desa Karangnangka dipimpin oleh Ibu Kepala Desa. Suasana kekeluargaan terpancar jelas. Mereka bercerita tentang panen yang sebentar lagi akan tiba. Atau menceritakan anak – anak mereka yang sudah mulai besar dan akan melanjutkan sekolah ke kota. Kebetulan Parsinah ditunjuk oleh ketua PKK sebagai sekretaris.
Pertama kali mendengar tunjukan itu, parsinah agak bingung dan grogi, mengingat pengalaman belum banyak disbanding ibu – ibu PKK lain. Tapi berangsur – angsur Parsinah bisa menempatkan diri dan menyesuaikan suasana.
Jabatan sekretaris PKK sudah selayaknya diterima Parsinah mengingat suaminya adalah Kadus. Tanpa sadar Parsinah memperhatikan seluruh ibu – ibu PKK dari cara bicara sampai cara mereka mengenakan pakaian. Rasa rendah diri hadir sering mengganggunya walau seketika itu Parsinah mengusirnya.
Lama – kelamaan mata Parsinah tertuju pada bibir ibu – ibu PKK.
Astaga. Mereka ternyata sudah bergincu semua. Lipstick mereka pasti harganya mahal.
”Apa aku sanggup membelinya?”bisik Parsinah. Hati Parsinah semakin rebut dengan pemikirannya sendiri melihat penampilan bibir – bibir itu.
Matahari sudah mulai rebah kepayahan di ufuk barat. Lampu – lampu di kampong Karangnangka mulai menyala. Kampung itu belum ada listrik sehingga lampu dari minyak tanah dan petromak menjadi pemandangan rutin.
Jangkrik bersaut-sautan seirama kunang – kunang  bersliweran kian kemari. Hiburan alam di kampung selain musik alam adalah bunyi radio.
Hampir semua rumah di Kampung Karangnangka membunyikan radio bila malam tiba. Siaran gending Jawa adalah acara yang banyak diminati penduduk.
Seperti halnya keluarga Kang Bejo, malam itu suara gamelan sayup – sayup mengalun dari radionya. Di depannya ada segelas kopi kental campur gula jawa. Nikmat sekali nampaknya.
”Kang, kapan sawah kita bisa dipanen? ”
”Ya seminggu lagi barangkali.” Kang Bejo menjawab seraya membetulkan kain saung sambil menghirup kopi kentalnya.
”Akan kita jual, atau akan kita simpan padi nanti, Kang.”
”Maksudnya?” sela Kang Bejo.
”Padi itu kalau sudah panen untuk apa?”
”Ya untuk makan keluarga kita.”
”Dimakan semua? Kan ada sisanya?” lanjut Parsinah
”Sisanya bisa untuk membeli bahan atau pupuk buat persiapan menanam padi selanjutnya.” Kang Bejo berusaha menjelaskan.
”Apa boleh aku punya usul, Kang,” Parsinah mulai menuju sasaran.
”Usul apa ….” Kang Bejo mulai datar menjawab pertanyaan Parsinah.
”Belikan lipstik biar aku tak malu bila ada pertemuan. Aku lihat di pertemuan dulu, para ibu – ibu sudah menggunakan lipstik semua. Dan pasti lipstiknya mahal – mahal. Apa kamu tidak malu isterimu tidak memakai lipstik?” kata-kata Parsinah meluncur tidak terbendung.
Kang Bejo terkesiap. Diam. Kangen dan sejuta pikiran membadai di otak.
”O, jadi itu arah pembicaraanmu?!” Kang Bejo inginmenjerit. Tapi  tak bisa mengeluarkan kata-kata itu karena sudah menjadi consensus bahwa keluarganya tidak boleh bertengkar dihadapan anak.
Tapi rupa – rupanya bibit pertengkaran it uterus hinggap di otak Kang Bejo. Ia bingung dan takut.
Kang Bejjo gelisah. Ia biarkan kegelisahan itu menggelandang hatinya. Suara gending Jawa di radio tak mampu meredakan suasana hatinya. Suara itu justru mencabik – cabik dan memekakkan telinganya.
Di teras, laki – laki itu masih dengan pikirannya sendiri. Parsinah isteriku sudah mulai berubah. Lipstik ternyata kebutuhan yang tak bisa ditundanya. Kang Bejo masih diam di kursi. Matanya menatap kosong.

Dikutip dari : Suara Merdeka


BAHAN AJAR

Mendengarkan dan Menanggapi Berita ( Tuturan Langsung )

Anda tentu sering mendengarkan secara langsung informasi dari berbagai sumber, misalnya radio, televise, berita atau cerita yang disampaikan oleh seseorang. Sewaktu Anda mendengarkan berita / informasi tersebut, sebetulnya Anda melalui tahap – tahap sebagai berikut, yaitu tahap mendengarkan (mendengarkan semua yang disampaikan), tahap memahami (keinginan untuk mengerti), tahap menginterpretasi (memahami secara cermat is ujaran / pembicaraan), tahap mengevaluasi (menilai isi pembicaraan), dan tahap merespons (menanggapi isi pembicaraan).

Berita radio, televise, dan berita / cerita yang didengar memiliki isi pokok yang meliputi 5W + 1H, yaitu what (apa), who (siapa), why (mengapa), where (di mana), when (kapan), dan how (bagaimana). Berdasarkan isi tersebut, Anda dapat mengungkapkan rangkuman isi berita / cerita secara cermat dan runtut.

Setelah seseorang mendengarkan berita, terkadang dia memberikan tanggapan. Tanggapan dapat bervariasi, yaitu ada yang setuju, menolak, atau menambahkan pendapat, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam memberikan tanggapan, hendaknya disertai dengan alasan yang logis agar dapat diterima oleh si pemberi berita.

BAHAN AJAR

BERBICARA

PIDATO DAN MEMBERIKAN KOMENTAR

Pidato merupakan salah satu bentuk komunikasi secara monolog. Proses komunikasi dalam berpidato lebih bersifat satu arah sebab hanya seorang yang berbicara, sedangkan yang lain sebagai pendengar. Pidato adalah pengungkapan pikiran dengan kata – kata yang ditujukan kepada orang banyak, untuk menyampaikan pendapat atau gagasan.
Agar gagasan mudah ditangkap pendengar, pembicara harus membuat kerangka pidato lebih dulu. Secara garis besar kerangka pidato dibagi atas tiga bagian sebagai berikut :

1.   Pendahuluan
Bagian pendahuluan ditujukan untuk mempersiapkan pendengar, baik emosi maupun pikirannya untuk menerima sesuatu yang akan dikemukakan pembicara.

2.   Isi
Pidato berisi gagasan pokok yang akan disampaikan pembicara. Pengembangan isi pidato harus sejalan dengan tujuan pidato.

3.   Penutup
Bagian penutup pidato merupakan kunci keseluruhan is pidato. Bagian ini biasanya berupa rangkuman, pernyataan ulang tujuan khusus, atau berupa seran untuk membangkitkan semangat.

Beberapa hal yang perlu dilakukan pada saat menyimak pidato sebagai berikut.
1.      Menyimak isi pidato dari awal sampai akhir. Hal ini dilakukan agar penyimak dapat menangkap keseluruhan gagasan, pendapat, atau pesan yang disampaikan pembicara.
2.      Menyimak isi pidato dengan cermat dan teliti. Bila perlu, penyimak dapat mencatat hal – hal penting yang disampaikan dalam pidato. Hal tersebut dilakukan untuk membantu penyimak mengingat kembali gagasan, pendapat, dan pesan yang disampaikan dalam pidato.
3.      Dengan menyimak pidato secara cermat, diharapkan penyimak pidato dapat memahami isi pidato sehingga dapat memberikan komentar terhadap gagasan, pendapat, dan pesan pidato.

Kegiatan memberikan komentar berarti memberikan tanggapan atas suatu gagasan, pendapat, dan pesan yang disampaikan oleh orang lain. Oleh karena itu, komentar yang diberikan hendaknya mudah dipahami dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Selain itu, komentar yang diberikan harus disertai dengan alasan yang logis dan meyakinkan.

Hal – hal yang perlu diperhatikan agar komentar dapat dipahami dengan baik sebagai berikut :
1.      Komentar dikemukakan dalam uraian yang tersusun dengan baik.
2.      Komentar harus terarah pada sasran yang diinginkan, jelas, menarik, dan meyakinkan.
3.      Kalimat dan pilihan kata yang digunakan hendaknya tepat dan mudah dipahami.
4.      Bila perlu, komentar dapat dilengkapi dengan fakta yang relevan

Soal Ulangan Kelas X 1
Legenda Putmaraga
1.      Putmaraga tinggal bersama dengan kedua orang tuanya di Desa Kelampaian, Kalimantan Selatan. Mereka hidup senang dan bahagia. Namun, kebahagiaan mereka lenyap karena ayah putmaraga meninggal dunia. Kehidupan mereka berdua, Putmaraga dan ibunya, menjadi sangat susah karena kehilangan pencari nafkah utama.
         Dalam keadaan putus asa, suatu malam ibu Putmaraga bermimpi kedatangan orang tua renta, yang berkata “Janganlah engkau menangisi nasibmu Galilah tanah di antara pohon melaka yang tumbuh di belakang rumahmu
Tentukan:
1.      Hal yang menarik terdapat dalam cerita rakyat tersebut
2.      Sifat kedua tokoh dalam cerita tersbut
3.      Amanat yang terdapat dalam cerita tersebut
4.      Nilai moral yang terkandung dalam cerita tersebut

Legenda
2.      Alkisah, pada suatu hari beberapa ratus tahun yang lalu di puri(keraton) Dalem Solo di Pulau Jawa telah tercium bau harum yang luar biasa. Bau harum itu berhamburan ke keraton tersebut kemudian menarik perhatian empat orang anak dari Dalem Keraton Solo untuk mengembara mencari sumbernya. Dari empat anak raja Solo itu, tiga orang yang lebih tua adalah laki-laki, sedang yang termuda adalah wanita
Tentukan
1.      Pesan yang tersirat dalam penggalan legenda tersebut
2.      Hal yang menarik dalam cerita tersebut
3.      Hal yang mustahil dalam cerita tersebut

3.
Syahdan akan Permaisuri Kuripan pun ingin rasanya ia hendak berputera laki-laki yang baik parasnya. Maka kata permaisuri:” Kakang Aji, ingin pula rasanya kita ini peroleh anak.” Maka kata Nata.”Sungguh seperti kata Tuan; Kakandapun demikianlah juga bila gerangan Kakang ini beroleh putera denganpun Yayi, akan jadi gantipun Kakang di dalam dunia ini, kalau-kalau kita kedua dikehendaki oleh Sanghyang Sukma kembali ke kayangan kita.”Maka kata permaisuri:”Kakang Aji, marilah kita memuja pada dewa segala dewa-dewa memohonkan kalau-kalau dianugerahkan oleh Dewa mulia raya kita akan anak.”
Tentukan:
1.      Isi kutipan melayu klasik tersebut
2.      Watak tokoh Permaisuri dalam cerita tersebut
3.      Amanat yang terkandung dalam cerita tersebut




1.                                  Dongeng Sangkuriang
Sangkuriang mulai bekerja keras membendung danau dan membuat perahu atas permintaan Dayang Sumbi. Ia menggerakan seluruh kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya. Keringat membasahi tubuhnya yang terlihat menegang. Sementara itu, Dayang Sumbi menunggu diatas bukit dengan perasaan cemas. . Ia pun berdoa agar Dewata segera menerbitkan pagi. Tiba-tiba, ayam jantan berkokok seiring dengan kilau jingga matahari di ufuk timur. Sangkuriang terkejut dengan penuh amarah ditendangnya perahu yang belum jadi. Perahu itu menelungkup, lalu berubah menjadi sebuah gunung. Gunung itu adalah Gunung Tangkuban Perahu
Tentuka:
1.      Pesan yang tersirat dalam cerita tersebut
2.      Hal yang menarik dalam dongeng tersebut
3.      Hal yang mustahil dalam dongeng tersebut

2.                                           Cerita Rakyat
Setelah kedua orang tuanya tiada, seluruh pekerjaan menjadi tanggung jawab Siuk Bambam. Kemana pun ia pergi, adiknya selalu dibawanya. Ia tidak tega meninggalkan adiknya yang masih kecil di rumah seorang diri. Kalau pergi ke ladang, adiknya terpaksa dibawanya pula. Dibuatnya pondok kecil beserta ayunan untuk menidurkan adiknya. Beban hidupnya seperti ini menjadi ringan setelah adiknya berusia sekitar enam tahun. Adiknya sudah mampu berjalan sendiri. Itupun Siuk Bambam tidak berani meninggalkan adiknya terlalu jauh. Paling-paling kalau ia bekerja disekitar disekitar rumah.
Tentukan:
1.      Hal yang menarik dalam penggalan cerita tersebut
2.      Sifat tokoh dalam cerita tersebut
3.      Amanat yang terdapat dalam cerita tersebut
4.      Nilai moral yang terkandung dalam cerita tersebut
3.
Sebermula Sri Rama dan Laksamana pun pergilah mencari Sita Dewi. Ia pun berjalanlah di dalam hutan rimba belantatra. Beberapa lamanya berjalan, mereka tiada bertemu tempat menanyakan waktu Sita Dewi. Dilihatnya ada seekor burung betina. Sri Rama pun bertanya, “Hai burung, adakah engkau melihat istriku dilarikan orang?” Sahut burung jantan , “Engkau yang bernama Sri Rama? Aku dengan masyhur namamu laki-laki dan gagah berani tiada terlawan di tengah medan peperangan. Akan tetapi binimu tiada terpelihara, perempuan seorang. Lihatlah olehmu aku ini, empat ekor lagi biniku dapat aku peliharakan, konon engkau manusia dua orang pula saudaramu tiadalah dapat memeliharakan binimu itu........

Tentukan:
1.      Tentukan isi kutipan cerita tersebut
2.      Nilai moral yang terkandung dalam cerita tersebut
3.      Hal yang mustahil dalam kutipan cerita tersebut
           SEPISAUPI                                                                        
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepikau sepi
sepisau duka serisau duri
sepisau sepi sepisaunyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya kedalam nyanyi


                  TAPI
aku bawakan bunga padamu
                                tapi kau bilang masih
aku bawakan resahku padamu
                                tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
                                tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
                                tapi kau bilang mesti
aku bawakan dukaku padamu
                                tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padamu
                               tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
                                tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
                               wah!


BATU

batu mawar
batu langit
batu duka
batu rindu
batu jarum
batu bisu
kaukah iti
           teka
               teki
yang
tak menepati janji?
dengan seribu gunung langit tak runtuh
dengan seribu perawan hati tak jatuh
seribu sibuk sepi tak mati

SOLITUDE

yang paling mawar
yang paling duri
yang paling sayap
yang paling bumi
yang paing pisau
yang paling risau
yang paling nancap
yang paling dekap
samping yang paling
Kau!!



JENIS-JENIS PUISI KONTEMPORER

Puisi kontemporer dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

1.     1.  Puisi Tanpa kata
  Puisi ini sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya digunakan titik-   
  titik, garis, huruf, atau simbul-simbol lain.
2.    2.  Puisi Mini Kata
  Puisi ini menggunakan kata dalam jumlah sangat sedikit, dilengkapi simbol lain yang berupa huruf, garis,  
  titik, atau tanda baca lain.
3.     3. Puisi Multi Lingual
  Puisi ini menggunakan beberapa kata atau kalimat dari beberapa bahasa, baik bahasa daerah atau bahasa  
  asing.
4.   4   Puisi Tipografi
  Puisi ini mengutamakan bentuk atau wujud fisik puisi yang  mampu memperkuat ekspresi puisi. Bahkan  
  wujud fisik puisi dipandang sebagai salah satu unsur puisi, sebagai suatu tanda yang memiliki makna  
  tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.
5. 5     Puisi Supra Kata
 Puisi ini menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkirbalikkan atau penciptaan kata-kata baru yang  
 belum pernah ada dalam kosakata Bahasa Indonesia. Puisi semacam ini lebih mementingkan aspek bunyi  
 dan ritme sehingga merangsang timbulnya suasana magts(cenderung sebagai puisi mantra)
6.  6    Puisi Idiom Baru
  Puisi semacam ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru yang  
  terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Tetapi kata  
  tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru dan diberi nyawa baru. Digunakan pula idiom-idiom  
  baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
7. 7     Puisi Mbeling
  Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar. Dalam puisi ini sering terdapat  
  unsur kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak mengharamkan penggunaan suatu kata . Semua  
  kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.








Ya Allah
Hamid Jabar

Ya Allah Ya Akbar
              Ya Allah Ya Akbar
                            Ya Allah Ya Akbar
                                          Ya Allah Ya Akbar
                                                              Ya Allah Ya Akbar
                                                                             Ya Allah Ya                                                          Akbar
Sebelum maut itu datang, Ya Allah
Punahkanlah badai raguku



AMUK
Sutarji Calzoum Bachri

ngiau!! Kucing dalam darah dia menderas
lewat dia mengalir ngilu ngiau ngiau dia ber
gegas lewat dalamaortaku dalam rimba
darahku dia besar dia bukan harimau bu
kan singa bukan hyena bukan leopard dia
macam kucing bukan kucing tapi kucing
ngiau dia lapar dia menambah rimba af
rikaku dengan cakarnya dengan amuknya
dia meraung dia mengerang jangan beri
daging dia tidak mau daging................
..............................................................